Oleh: Egenius Soda dari Majalah Tambang
Jakarta-TAMBANG. Rentetan kekerasan bersenjata di wilayah pertambangan PT. Freeport Indonesia beberapa hari terakhir menurut Arkilaus Arnesius Baho, Ketua Presidium Liga Perjuanagn Nasional Rakyat Papua Barat, dilatari oleh adanya skenario sistematik. “Kalau dari Kami, Liga penjuangan Nasional Rakyat Papua Barat, melihat kejadian ini sebenarnya ada suatu scenario yang sistematik dan kekuatan besar,” tandas Arkilaus yang ditemui Majalah TAMBANG di Kantor Walhi, Jl. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Kamis,16 Juli.
Menurut Arkilaus, dari kejadian yang ada terlihat bahwa pelakunya adalah orang orang terlatih dan kecil kemungkinan dari kelompo OPM. “Kita memang masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Kepolisian RI atas kasus ini. Tetapi bagi kami, pelakunya adalah orang-orang terlatih,”tandas Arkilaus.
Ia pun menjelaskan kekerasan bersenjata yang sering terjadi di sekitar lokasi tambang selama ini sebenarnya tidak terlepas dari aktivitas militer di sana. Salah satunya adalah kehadiran banyak kelompok non organik baik yang terkoordinir maupun yang tidak terkoordinir. “Dan banyak diantara kelompok ini yang tidak terkomando dan mereka yang sering membuat ulah,” ungkapnya
Ia pun melanjutkan, dunia akan menertawai Indonesia kalau kita dengan cepat memastikan bahwa kejadian tersebut adalah bagian dari gerakan OPM.
“Sementara masyarakat Internasional tahu bahwa Masyarakat Papua selama ini berjuang dengan kekuatan tradional seperti panah dan tombak, lalu ketika ada kejadian yang terpimpin dan terkoordinasi, menuduh orang Papua,” ujar Arkilaus.
Ia pun meminta Pemerintah Indonesia untuk segera membentuk tim investigasi yang independent untuk mengemukakan fakta yang sesungguhnya sehingga tidak serta merta memblacklist orang Papua. Sementara itu bagi Arkilaus, Pemerintah juga harus berani melakukan pengurangan aktivitas militer di seluruh Wilayah Pertambangan dan kampong-kampung.
“Pos-pos di kampung-kampung itu ngapain. Kemudian struktur non organik yang berhamburan tanpa terkoordinir juga harus dikurangi,”Urai Akilaus.
ARBA=Arkilaus Baho. Dalam Alkitab Penganut Nasrani Istilah ARBA lihat dalam Injil Yosua Pasal 14:15 Yang artinya: Orang yang paling besar diantara orang enak. Dan amanlah negeri itu, berhenti berperang. "KELUAR DARI CENGRAMAN NEO-IMPERIALISME, KAPITALISME DAN NEOLIBERALISME UNTUK RAKYAT PAPUA BARAT YANG BERDAULAT SECARA POLITIK, SEJAHTERA SECARA EKONOMI DAN MANDIRI DALAM ADAT DAN BUDAYA"
DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar