DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )

Senin, 16 November 2009

KOTA EMAS DUNIA GELAP GULITA

Oleh: Antara News by Tiga Perusahaan China Survei Lokasi PLTU Timika Selasa, 17 November 2009 04:16 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 339 kali Timika (ANTARA News) - Tiga perusahaan asal China yang lulus proses prakualifikasi pengerjaan proyek PLTU Timika, Papua pekan lalu melakukan survei ke lokasi pembangunan proyek itu di Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur.

Manajer PLN Ranting Timika, Trimanto kepada ANTARA, Selasa menyebutkan tiga perusahaan itu adalah Shangdong Mechine melalui perwakilannya PT Rekadaya, Shangdong Electrical melalui perwakilannya PT Duta Graha Indah dan King Dao melalui perwakilannya PT Eco Teck.


"Menurut informasi yang kami terima ketiga perusahaan yang lulus tahap prakualifikasi itu akan memasukan penawaran ke panitia lelang di PLN Pusat paling lambat 10 Desember," kata Trimanto.

Ia berharap, proses lelang berlangsung lancar agar pengerjaan proyek PLTU Timika yang tertunda sejak 2008 bisa dimulai paling cepat Februari 2010.

Proyek PLTU Timika menggunakan tenaga batu bara berkekuatan 14 mega watt rencananya akan dibangun di sekitar Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur di atas lahan seluas 12 hektar yang dihibahkan oleh Pemkab Mimika.

Proyek PLTU Timika merupakan bagian dari program pengadaan 10 ribu mega watt listrik se-Indonesia dengan anggaran mencapai lebih dari Rp200 miliar.

"Kendala utama yang menghambat pelaksanaan proyek ini karena anggaran yang tersedia kurang memadai dibandingkan dengan tingkat kesulitan medan yang ada di Papua," jelas Trimanto.

Selain itu, katanya, keterlambatan pengerjaan proyek PLTU Timika lantaran harus ditender ulang di Jakarta.

Semula kontraktor proyek PLTU Timika dipercayakan kepada PT MBW yang berkedudukan di Jakarta.

Dalam perjalanan, perusahaan itu mundur setelah melakukan survei lokasi pembangunan PLTU Timika di Pelabuhan Paumako.

Krisis listrik di Timika terjadi cukup lama sejak empat tahun silam. Penyebab utama terjadinya krisis listrik karena daya yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan warga.

Sepuluh mesin pembangkit milik PLN Timika dan mesin sewa hanya mampu menghasilkan daya sebesar 7,5 mega watt, sedangkan kebutuhan daya setiap hari mencapai 9,6 mega watt.

Dengan kondisi seperti itu, setiap hari PLN Timika melakukan pemadaman bergilir siang dan malam hari selama delapan jam. (*)

COPYRIGHT © 2009

Tidak ada komentar:

KOLOM KOMENTAR

PAPUAN PICTURE

Arkilaus Baho

FREEPORT PERUSAHAAN TERBURUK DI DUNIA

KOTAK PESAN