DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )

Minggu, 08 Agustus 2010

INILAH KOTA MATI BEKAS PERTAMBANGAN

Bekas Rumah Ibadah kini jadi sarang Ular

Bekas Sekolah di Areal Tambang

Inilah Apartemen mewah. Setelah operasi tambang usai, apartemen ini di huni rayap.

KOTA MATI DI Gunkanjima di Jepang

Tiga foto yang anda lihat diatas adalah kota-kota mati di berbagai belahan dunia. Salah satu di antaranya yang paling menyeramkan dan terkenal sebagai horror spot adalah Gunkanjima di Jepang. Gunkanjima ini merupakan sebuah pulau yang dulunya sempat menjadi pulau terpadat di dunia, dan kini ditinggalkan oleh seluruh penghuninya.

Gunkanjima sebenarnya merupakan julukan. Gunkan berarti Kapal Perang, dan Jima (Shima) berarti Pulau. Dengan demikian, Gunkanjima bermakna "Pulau Kapal Perang". Dinamakan demikian karena dari kejauhan siluet pulau ini lebih mirip kapal perang ketimbang sebuah pulau.

Nama asli dari pulau ini adalah Hashima. Pulau ini merupakan pulau yang sangat kecil, dengan panjang hanya sekitar 480 meter dan lebar 160 meter ! Total panjang garis pantainya tidak lebih dari 1,2 km. Terletak sekitar 15 km dari kota Nagasaki. Dihuni selama 87 tahun, sejak tahun 1887 hingga 1974, sebagai sebuah lahan pertambangan batubara yang dikelola oleh Mitsubishi Corporation.

Pulau ini -walaupun sangat sempit- dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup bagi karyawan tambangnya yang mencapai ribuan, berikut dengan anggota keluarganya masing-masing. Fasilitas itu mencakup asrama / apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dsb. Merupakan suatu keajaiban bahwa pulau sekecil itu bisa menyediakan fasilitas selengkap itu.
***

KOTA MATI DI ROMANIA






Foto diatas adalah Transylvania yang wilayah Romania, tepatnya di Cluj County Turda dahulu adalah tempat kerja paksa penambangan garam.

****

KOTA MATI DI AUSTRALIA SELATAN


Coober Pedy merupakan sebuah kota yang terletak di bagian utara Australia Selatan dan dikenal sebagai ibukota opal dunia, karena hampir 95 persen dari pasokan opal dunia berasal dari tambang setempat. Ini kota kecil dengan penduduk sekitar 3000 memiliki cara hidup yang unik - hampir setengah dari mereka hidup di bawah tanah.

Kembali pada tahun 1916 ketika orang-orang pindah ke Coober Pedy untuk tambang opal, suhu musim panas yang keras mengusir mereka ke dalam gua-gua yang digali ke lereng bukit. Ketika suhu di luar mengamuk lebih dari 40 derajat Celcius, suhu di bawah tanah tetap nyaman dan hampir terus-menerus sepanjang tahun. Bahkan saat ini, orang kota lebih memilih untuk membangun rumah mereka di gua-gua bawah tanah. Bahkan, banyak dari rumah yang ditinggali sekarang adalah sisa dari jalur tambang opal.



Membangun rumah baru di Coober Pedy jauh lebih murah dan lebih cepat dibandingkan dengan metode pembangunan konvensional. Rumah modern bukan dalam gua seperti yang orang-orang bayangkan namun digali ke sisi bukit. Pintu masuk biasanya di tepi jalan, dan kamar digali jauh kesamping arah bukit.



Ada lapangan golf lokal - kebanyakan bermain di malam hari dengan lampu menyala, untuk menghindari suhu siang hari. Ini benar-benar bebas dari rumput dan pegolf mengambil sepotong kecil "rumput" di gunakan untuk teeing off. Kurangnya rumput tidak mematahkan semangat mereka untuk memasang tanda ini di lapangan golf.



Tidak ada komentar:

KOLOM KOMENTAR

PAPUAN PICTURE

Arkilaus Baho

FREEPORT PERUSAHAAN TERBURUK DI DUNIA

KOTAK PESAN