DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )

Jumat, 30 April 2010

INTEGRASI PAPUA TELAH GAGAL BUBARKAN NEGARA FREEPORT

DEWAN PRESIDIUM PUSAT
LIGA PERJUANGAN NASIONAL RAKYAT PAPUA BARAT
( DPP LPNR - PB )
Email: dpp.lpnrp@gmail.com, dpplpnrpb@ymail.com
===============================

PERNYATAAN SIKAP
DPP LPNR-PB/V/2010

47 TAHUN INTEGRASI PAPUA TELAH GAGAL!,
BUBARKAN NEGARA FREEPORT DI TANAH PAPUA BANGUN KEDAULATAN SEMESTA

Salam Kedaulatan!

Empat puluh tujuh tahun lamanya, Papua disebut bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( 1963-2010 ). Sayangnya, Papua direbut setelah negara merdeka Indonesia telah ada selama dua puluh tahun lebih sejak kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Hanya berjalan dua tahun ( 1963-1965 ) realitas dalam cita-cita perebutan Papua kedalam NKRI pudar. Lagitimasi Ibu pertiwi dalam Papua dicangkok sampai sekarang. Adalah korporasi dunia, PT. Freeport Mc Moorant Cooper & Gold merusak tatanan nusantara yang di impikan bapak pendiri Negara Indonesia, Bung Karno. Akar Negara Freeport inilah, usaha-usaha kedaulatan bangsa-bangsa terkubur rapat.

Freeport hadir diPapua sebagai bentuk Negara korporasi baru yang meniadakan semangat integrasi Papua yang digalang oleh Bangsa Indonesia sendiri. Pusat perhatian dan energi Negara lebih mengutamakan sang Negara korporasi, suprastruktur Negara kemudian menindas Rakyat Papua demi pengamanan Freeport semata, sampai sekarang pun persoalan Freeport statusquo bagi pemerintahan Negara ini. Praktek kenegaraan Indonesia atas Tanah Papua lebih menjual Tanah kami disbanding tujuan-tujuan integrasi yang di junjung, maka itulah, INTEGRASI TELAH GAGAL DI TANAH PAPUA.

Bahwa sesuai dengan ideologi LPNR PB yang di tetapkan bersama dalam rapat umum dan konsolidasi demokrasi untuk Papua selama tanggal tiga hingga lima Juli 2009 bercita-cita keluar dari cengraman Neo-Imperialisme, Neoliberalisme dan Kapitalisme Untuk Rakyat Papua Barat yang berdaulat secara politik, Sejahtera secara Ekonomi dan Mandiri dalam Adat dan budaya. Dengan demikian, menetapkan PT. Freeport Indonesia sebagai akar Masalah di Papua.

Karena begitu besar perjuangan Negara Indonesia atas keberadaan Freeport di Papua, lahirlah rekayasa hak demokrasi orang Papua ( baca;PEPERA 1969 ), kemudian disokong dengan kekuatan militer sebagai anjing penjaga Freeport, Negara berani mengorbankan institusinya demi sang Freeport ketimbang menguatkan orang Papua sebagai satu kesatuan Negara. Kekuasaan Freeport kemudian mementahkan semangat perebutan Papua, keberadaan Freeport kemudian menguburkan cita-cita kedaulatan rakyat Papua dalam NKRI, Freeport menjadi kampiun penjajahan baru yang menodai cita-cita leluhur bangsa Indonesia, khususnya warga kami diPapua yang juga menginginkan adanya keadilan secara utuh. Poralisasi Negara-negara korporasi merasuki wilayah-wilayah Negara yang faktanya merebut kendali Negara atas penguatan kedaulatan nasional. Fakta korporasi menjajah Negara pun dapat terjadi dalam penghisapan kaum buruh di Indonesia.

Perlu diketahui juga, integrasi Papua 1 Mei 1963 ternoda atas hegemoni imperialisme AS dengan memasukan PT. Freeport ke Papua. Sampai sekarang praktek aneksasi demokrasi dan kemanusiaan pun menjadi realitas sampai saat ini. Wujud nyata ketidak beresan mengatur Papua oleh Indonesia ini dapat di lihat pada kasus PT. Freeport yang terus memuncak berbagai masalah sosial, politik dan ekonomi bagi Papua. Fakta ketidak beresan di Papua terjadi pasca keinginan pemodal AS masuk Papua melalui perantara Indonesia ini, menguburkan semangat kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Papua. Maka itulah, realitas Otsus sebagai solusi politis tak mampu mengatasi problem Papua untuk menuju kedaulatan sejati sebab freeport tak pernah di sentuh dalam penyelesaian masalah Papua.

Akhirnya, kepada rakyat Papua di gunung-gunug, lembah-lembah, pesisir dan rimba raya, Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat ( LPNR PB ) menyampaikan dua hal penting bahwa; Pertama, integrasi Papua kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia telah gagal, terus bangun kedaulatan dan kemandirian kita sebagai satu bangsa yang akhirnya merdeka dan berdaulat sejajar dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi, dan yang ke Dua; kami nyatakan BUBARKAN NEGARA FREEPORT.

Kepada anda sekalian, kami menyampaikan maksud kami ini guna dicernah secara bermartabat dan dapat dipahami sebagai acuan mendasar dalam usaha penyelesaian bersama masalah diPapua. Terlebih khusus kami menyerahkan sikap ini kepada Gerakan Sabotase Kota ( GSK ) di dalam negeri Papua Barat untuk menjalankannya sebagaimana mestinnya.


Jakarta, 1 Mei 2010


DPP LPNR PB






Arkilaus A. Baho
Ketua Umum

Jhon Wetipo
Sekertaris Jenderal

Engelberth Marien
Deplu

Tidak ada komentar:

KOLOM KOMENTAR

PAPUAN PICTURE

Arkilaus Baho

FREEPORT PERUSAHAAN TERBURUK DI DUNIA

KOTAK PESAN