Oleh: Muhamad Yamin
Timika (ANTARA News) - Sekitar 600 prajurit TNI saat ini telah tiba di Timika, Papua untuk memperkuat pengamanan areal obyek vital nasional (obvitnas) PT Freeport Indonesia (PTFI). Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Drs Agus Rianto, Selasa mengatakan para prajurit TNI berasal dari satuan Kodam XVII Cenderawasih Jayapura ditambah satuan Lanud dan Lanal Timika serta Yonif 754 ENK Timika. Mereka bergabung dengan jajaran Polri dalam Satuan Tugas (Satgas) Timika Amole II dengan kekuatan 1.320 personil yang akan bertugas mengamankan areal PTFI hingga tiga bulan ke depan.
"Teman-teman dari TNI akan membantu pengamanan di ring luar dan pengaturannya disesuaikan dengan tugas mereka," jelas Agus.
Agus mengatakan, situasi keamanan di areal PTFI kian kondusif. Meski begitu, aparat keamanan terus meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi terjadi kembali aksi teror oleh kelompok bersenjata yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
"Soala apakah masih ada teror atau tidak, kita tidak bisa memastikan hal itu. Namun kami tetap mengupayakan meningkatkan pengamanan dan juga berupaya mengungkap kasus-kasus yang terjadi sebelumnya," kata Agus.
Menyangkut mobilitas kendaraan dari Timika ke Tembagapura dan sebaliknya, tetap dibatasi dengan pengawalan ekstra ketat oleh aparat keamanan.
Kendaraan yang diprioritaskan melintas terutama kendaraan pengangkut logistik untuk keberlangsungan operasional perusahaan tambang tembaga dan emas itu.
Agus kembali mngingatkan para pendulang tradisional di sepanjang aliran Kali Kabur (Sungai Aijkwa) agar menghentikan aktivitas mereka hingga situasi keamanan benar-benar pulih.
Saat ini terdapat ribuan pendulang tradisional yang tetap melakukan aktivitas mulai dari Mile 40 hingga dataran rendah di samping kota Timika.
Sebagian besar pendulang yang masih beroperasi itu merupakan warga pendatang dari luar Papua seperti Maluku, Timor, Bugis, Buton dan Bima.
Dalam rangka membahas situasi pengamanan di areal PTFI, pada Selasa petang Menko Kesra Aburizal Bakrie dijadwalkan tiba di Timika.
Aburizal direncanakan akan menggelar tatap muka dengan petinggi TNI dan Polri di Papua, Muspida Mimika, Satgas Timika Amole serta kalangan tokoh masyarakat di Timika.(*)
COPYRIGHT © 2009
NB: Foto
"Teman-teman dari TNI akan membantu pengamanan di ring luar dan pengaturannya disesuaikan dengan tugas mereka," jelas Agus.
Agus mengatakan, situasi keamanan di areal PTFI kian kondusif. Meski begitu, aparat keamanan terus meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi terjadi kembali aksi teror oleh kelompok bersenjata yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
"Soala apakah masih ada teror atau tidak, kita tidak bisa memastikan hal itu. Namun kami tetap mengupayakan meningkatkan pengamanan dan juga berupaya mengungkap kasus-kasus yang terjadi sebelumnya," kata Agus.
Menyangkut mobilitas kendaraan dari Timika ke Tembagapura dan sebaliknya, tetap dibatasi dengan pengawalan ekstra ketat oleh aparat keamanan.
Kendaraan yang diprioritaskan melintas terutama kendaraan pengangkut logistik untuk keberlangsungan operasional perusahaan tambang tembaga dan emas itu.
Agus kembali mngingatkan para pendulang tradisional di sepanjang aliran Kali Kabur (Sungai Aijkwa) agar menghentikan aktivitas mereka hingga situasi keamanan benar-benar pulih.
Saat ini terdapat ribuan pendulang tradisional yang tetap melakukan aktivitas mulai dari Mile 40 hingga dataran rendah di samping kota Timika.
Sebagian besar pendulang yang masih beroperasi itu merupakan warga pendatang dari luar Papua seperti Maluku, Timor, Bugis, Buton dan Bima.
Dalam rangka membahas situasi pengamanan di areal PTFI, pada Selasa petang Menko Kesra Aburizal Bakrie dijadwalkan tiba di Timika.
Aburizal direncanakan akan menggelar tatap muka dengan petinggi TNI dan Polri di Papua, Muspida Mimika, Satgas Timika Amole serta kalangan tokoh masyarakat di Timika.(*)
COPYRIGHT © 2009
NB: Foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar